Friday, December 23, 2011

Bali, Budaya dalam Keseharian


ketika saya merantau di daerah luar bali, ada pertanyaan yang sering saya dapatkan ketika seseorang mengetahui saya berasal dari bali. "kamu bisa nari?" | "kamu bisa main musik gambelan" | "kamu bisa memahat?" saya pun tersenyum sadar akan kuatnya budaya seni yang melekat pada masyarakat bali.
sedikit saya ingin membahas hal ini. sesungguhnya manusia bali dalam kesehariannya sadar atau tidak sadar budaya dan seni itu akan melekat dalam kehidupan mereka. budaya, adat Bali sangat kental korelasinya dengan agama Hindu ada di bali. selama adat dan agama hindu lestari maka kekuatan "Taksu" budaya Bali akan lestari.
sebagai contoh: dalam prosesi agama Hindu ada banyak sekali unsur seni yang berkolaborasi di dalamnya. dari kecil beberapa anak sudah diajarkan menari untuk mengiringi sebuah prosesi keagamaan, jadi umumnya orang Bali pasti bisa menari. dari kecil ada beberapa anak yang sudah diajarkan bermain musik tradisional gambelan bali (memainkan gambelan dibali disebut: metabuh), jadi umumnya orang bali pasti bisa bermain gambelan. dalam beberapa prosesi agama Hindu banyak menggunakan Topeng / Patung sebagai simbol-simbol, maka kesenian pahat Bali pasti akan lestari.
jadi tidak heran jika orang Bali keluar pasti akan sering mendapat pertanyaan semacam itu. tapi harus diakui pula tidak 100% orang bali bisa kesenian Bali. saran saja: mumpung masih ada waktu, ayo belajar seni bali yang mana saja, karena itu akan sangat berguna dalam pergaulan di luar.

inti dari apa yang saya uraikan diatas adalah bagaimana budaya itu sudah masuk dalam kehidupan keseharian orang bali. selain seni kebudayaan yang berakar dari agama Hindu ini sangat kuat dalam keseharian orang bali. jika berkunjung ke Bali setiap hari anda akan merakan betapa budaya itu sangat kental, dan terasa sekali perbedaan atmosfer atau suasana di Bali dengan daerah lain, bukan hanya karena bentukan fisik daerahnya (arsitektur-nya) tapi juga keseharian.

EveryDay Urban Life
di Bali Budaya telah menjadi aktivitas kehidupan keseharian, inilah yang membedakan Bali dengan daerah lain. sebagai contoh sederhana, ketika kita berjalan di jalan di bali kita akan sering melihat orang menghaturkan banten (persembahan/sesaji). prosesi pengabenan yang mengangumkan, masyarakat yang pergi kepura. betapa kuatnya budaya ini terasa setiap hari. sehingga ada wisatawan yang pernah saya temui berkata: "kapan pun kamu kebali pasti akan selalu mengangumkan". berbeda dengan daerah lain dimana kita bisanya berkunjung kita ada sebuah efent disana.
sadar atau tidak, percaya atau tidak budaya inilah yang membuat bali terkenal ke mancanegara. bukan hotelnya, bukan diskotik, bukan gemerlap dunia malam, tapi BUDAYA lah yang menjadikan bali itu menarik, budaya yang hidup dalam keseharian. budaya dan agama adalah hal yang tidak dapat dipisahkan. apa yang terjadi jika kedua pondasi ini digoyahkan ? anda tidak akan menemukan Bali.

baca juga: Bali kota Kreatif

1 comment:

“Harturyati na gocaram kimapi sam pusnati yatservad, hyarthibhyah prati padyamanamanisam prapnoti Vrddhimparam, kalpantesvapi na prayati nidhanam vidhyakhy – amantardhanam, yesam tanprati manamujjnata nrpah kastai saha spardhate”

Pengetahuan adalah kekayaan yang tidak bisa dicuri oleh siapapun, semakin banyak diberikan akan semakin berkembang, dengan memiliki pengetahuan akan hadir kedamaian dalam diri manusia
(Niti Sataka – sloka 12)