Thursday, October 4, 2012

Tips Perjalanan Ke Jepang


( Me at kinkakuji Temple, Kyoto)

bulan Juli 2012, saya bersama teman-teman saya sempat berkunjung Jepang. jadi disini saya ingin berbagi beberapa tips sebelum berangkat ke Jepang.
  1. Perencanaan Waktu Perjalanan. seperti diketahui jepang memiliki 4 musim, jadi perhatikan kita mau berkunjung pada musim apa. penjelasan ttg musim di jepang bisa di baca disini. sebenarnya setiap musim di jepang memiliki daya tarik tersendiri. seperti ketika musim semi anda bisa menikmati mekarnya bunga sakura. ketika musim panas anda bisa menikmati banyak festifal dan keindahan pantai. romantisme suasana musim gugur dimana daun-daunan berubah warna jadi kuning, merah, oranye, dan disebut Momiji (紅葉). ataupun menikmati salju dimusim dingin. jadi sesuaiankanlah minat anda dengan pesona yang ditawarkan di setiap musim yang berbeda tersebut.
  2. Pembelian Tiket, hal ini terkait dengan pemesanan tiket, kalo mau murah, saran saya pake saja tiket promo dari Airasia. jika perencanaan waktu sudah matang, tiket beli saja dari jauh-jauh hari, sehingga promo harga murah bisa di dapat. sebagai perbandingan, saya berangkat dari Bali-KL-Haneda (JPN)-KL-Bali saya dapatkan dengan harga 4jt-an. saya sengaja ambil transit ke KL (kuala lumpur) karena lebih murah jika dibandingkan dengan direct langsung. saya beli tiket ini kira-kira 6 bln sebelum keberangkatan. 
  3. Pelengkapan traveling. perlengkapan pakaian yang akan dibawa pertama-tama sesuaikan dengan musim apa anda berkunjung ke jepang. misal bawa pakaian hangat (mantel) pada musim dingin, ataupun pawa payung pada musim panas. sebenarnya setiap musim memiliki tantangan tersendiri. contohnya saya berkunjung ketika musim panas, tantangannya adalah terik matahari dan rasa haus, jadi lumayan juga pengeluaran untuk beli air minum (air putih 1botol tanggung = 120yen). perlengkapan navigasi, sebaikanya ada sudah mempelajari peta/maps di jepang. pelajari aja dari google maps lalu print untuk meudahkan anda selama perjalan disana (kalo lupa ngeprint peta gratis juga banyak ada di stasiun atau tempat umum lainnya. kalo ada kompas akan lbh membatu proses navigasi. namun jika punya gadget yang berisi alat bantu navigasi seperti GPS atau tablet juga akan amat sangat membantu. tapi untuk gadget anda harus perhitungkan masalah daya tahan batere dan koneksi internetnya. sebenarnya wifi banyak bertebaran di jepang, cari dan tanya2 aja, pasti nemu... perlengkapan Finansial, usahakan uang anda sudah berupa yen atau bisa juga euro atau us dollar (nanti tukar saja di money changer, biasanya ada kok di terminal2 besar di jepang). buatlah perhitungan belanja makanan dan transportasi selama di jepang, untuk menghindari pemborosan. sedikit bantuan, berdasarkan pengalaman saya, untuk sekali makan rata2 seharga 500yen (makan yg hemat tapi relatif enak). untuk biaya perjalanan, saya sarankan pake sistem kartu prepaid seperti suica dan pasmo. ataupun bisa memakai simtem kartu terusan, contohnya ketika di kyoto ada tiket bus untuk one day pass kyoto. dengan memakai kartu ini akan memudahkan anda untuk naik fasilitas trasportasi (bus dan kereta), efisien waktu dan lbh hemat.
  4. kendala Bahasa. orang jepang umunya sedikit yang bisa berbahasa Inggris, berdasarkan pengalaman saya bahkan polisi nya tdk bisa berbahasa inggris dgn baik. hal ini sering menimbulkan kendala ketika kita mau minta tolong sama mereka. jadi ada beberapa kata kunci yang harus anda ketahui dan ingat untuk membantu selama perjalanan. contoh mau minta petunjuk arah: (1) usahakan setiap bertanya didahului dengan mengucapkan permisi dengan bilang sumimasen. (2) lalu ucapkan selamat pagi (ohayo gozaimas) atau selamat siang (koniciwa) atau selamat malam (konbanwa). (3) lalu sampaikan pake bahasa inggris tempat atau alamat yang mau anda tuju, akan sangat amat membantu jika anda menunjukan peta atau foto dari bangunan atau daerah yg anda mau tuju (makanya saya sarankan untuk di print navigasi anda). (4) setalah mendapat informasi jangan lupa bilang terima kasih (arigato gozaimas). tambahan jika anda ada salah ingat bilang (gomenazai), untuk minta maaf. orang jepang sangat baik dan ramah untuk memberi bantuan kepada orang asing, asal orang tersebut mau bertanya. jika kita bisa sedikit-sedikit bahasa jepang seperti yang saya tulis diatas, mereka akan sangat senang sekali, karena merasa kita menghormati bahasa mereka, maka kita akan sangat-sangat di bantu oleh mereka.
tips perjalanan yang lainnya saya pikir umum. sama kalo kita jalan-jalan ke negara lain. seperti penginapan,  perelngkapan dokumentasi dan lain-lain. jadi tidak saya ulas lagi....

selamat traveling ke jepang... Banzaiiiii.....

Saturday, August 4, 2012

Ras Melayu Tak Semuanya Muslim

tulisan ini sama sekali bukan bermaksud menyinggung Ras dan Agama. ini adalah sekedar berbagi pengalaman pribadi saya

tanggal 1 Agustus kemaren saya tiba di Kuala Lumpur (KL) pesawat ku mendarat di Bandara LCCT. aku tiba di sini bersama 4 orang sahabatku. kami tiba jam 07.00 pagi hari. disinilah pengalaman ku dimulai.
ketika tiba, kami sempatkan untuk makan pagi (breakfast) di bandara, saat itu semua fasilitas makan sudah buka. kami bertiga memutuskan untuk makan di salah satu restauran masakan india yang ada di LCCT (seorang teman kami yg lain tdk ikut karena mengurus bagasi nya). Ketika asik makan, tiba-tiba Polisi Diraja Malaysia mendekati kami dan meminta ID, kami tentu saja kaget apa masalah nya yach. lalu kami serahkan paspor kami, dan mereka bertanya apa agama kami (religion ?). dan kami menjawab, kami semua Agama Hindu. barulah kami paham kalo mereka mencurigai kami ini Agama Muslim dan Orang Malaysia. Ini bulan puasa makanya kami dicurigai karena makan. saya sempat heran juga, karena banyak orang dari ras lain, seperti Cina, India dan orang Bule tidak diapa-apakan, lagian warungnya mereka buka seperti biasa tanpa tirai. lalu Polisi itu pergi, kami melanjutkan makan kami.

siangnya saya tiba di bukit bintang dan memutuskan untuk makan siang di KFC di jalan Bukit Bintang. toko ini juga dibuka seperti biasa, lumayan banyak yg makan disana. lalu saya pun pergi meng-order makanan disana. Entah kenapa pelayan disana sangat ketus alias judes. Pelayannya adalah seorang wanita muslim berjilbab. diakhir pemesanan dia bertanya agama saya, dan saya jawab saya Hindu. Lagi-lagi saya dikira Muslim. saya memaklumi mungkin wajah saya yg ras melayu dianggap sama dengan mereka. saya menghargai orang yang berpuasa makanya saya tidak makan sembarangan, saya hanya makan di tempat makan yang dibuka umum. tapi sayang mereka tidak mengetahui bahwa tidak semua orang melayu itu Muslim.

ketika di Hotel saya sempatkan bercerita dengan penjaga di Hotel tentang hal ini, mereka pun akhirnya memberikan pendapat bahwa kalo di Malaysia jika anda Ras Melayu maka anda hampir 100% adalah Muslim. mungkin keberagaman agama di Malaysia bergantung pada Ras mereka. disana saya liat banyak kuil Hindu dan Gereja, tapi  disana mereka mengidentikkan Agama dengan Ras Tertentu.

ada pertanyaan yang mengganjal dipikiran saya. jika seandainya orang Muslim kedapatan Makan di Malaysia apakah akan dihukum? massa sampe polisi mengecek ID seperti itu.

ini sekedar sharing pengalaman,..
"Dimana Bumi Dipijak, Disana Langit Dijunjung". kita harus menghormati kebudayaan dimana kita berada. pengalaman ini memberi sedikit wawasan tentang kebudayaan yang ada di sana. saya sangat menghargai orang berpuasa, makanya saya makan tidak sembarangan, dan hanya makan dan minum di tempat makan umum yang terbuka buat siapa saja. 
sedikit saran tidak bisakah bertanya dengan sedikit halus, dan bertanya dulu sebelum anda berkata ketus atau judes. kan lagi puasa berkata yang halus dengan sedikit tersenyum mungkin akan mengindahkan puasa nya. :)

Friday, June 29, 2012

Amblyopia (Mata Malas)


Mata malas (amblyopia) atau lazy eyes adalah sebuah kondisi yang umumnya terjadi pada anak-anak, dimana satu mata tidak mampu mengirimkan sinyal-sinyal yang sesuai dari retina belakang mata melalui saraf optik ke pusat penglihatan di otak. Jika tidak diobati, mata tidak akan berkembang dengan baik dan akan kehilangan penglihatan secara permanen. Meskipun biasanya hanya satu mata yang mengalami amblyopia, tidak menutup kemungkinan gangguan ini bisa terjadi pada kedua mata sekaligus. 
 
Apa yang Menyebabkan Amblyopia?
Pada mulanya, amblyopia dipicu ketika salah satu mata memiliki fokus yang lebih baik dari mata lainnya. Contohnya: satu mata memiliki minus atau silinder tinggi tetapi yang lain normal. Ketika otak anak dihadapkan dengan gambar yang buram dan gambar yang jelas, ia akan mulai mengabaikan gambar yang buram tersebut. Jika hal ini terjadi selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, penglihatan pada mata yang memiliki minus/silinder tinggi akan makin memburuk. 
 
Anak yang mengalami amblyopia biasanya tidak akan belajar untuk menggunakan kedua mata secara bersamaan. Mereka hanya akan menggunakan satu mata yang jelas dan secara tidak langsung, otak akan ‘dimatikan’ saat melihat gambar yang buram. Karena sejak dini hal itu dilakukan, maka mata tidak akan berkembang dengan baik sekalipun sudah menggunakan kacamata atau lensa kontak. 
 
Cara Mengatasi
Periksakan mata anak sedini mungkin (bahkan dari sejak kelahiran) untuk mengetahui gejala amblyopia dan mencegahnya berkembang menjadi lebih buruk. Apabila terdeksi, pacu anak untuk menggunakan mata yang buram ketika melihat sebuah objek. Caranya dengan melakukan terapi selama beberapa jam memakai patch (penutup satu mata) untuk menstimulasi sel-sel visual sehingga dapat memacu penglihatan yang lebih jelas. 
 
Alternatif lain adalah dengan menggunakan kacamata lensa koreksi atau tetes mata khusus yang direkomendasikan oleh dokter mata. Apabila diperlukan, operasi otot mata juga bisa dilakukan. Tindakan pengobatan sesegera mungkin sangat baik karena amblyopia akan makin sulit disembuhkan ketika anak mencapai usia 7-9 tahun. Diskusikan baik-baik bersama dokter mata sebelum mengambil langkah penyembuhan yang tepat bagi anak Anda. (TR)
 
sumber: http://optikmelawai.com/eye_info/waspadai-mata-malas-pada-anak-anak/195/



Wednesday, June 6, 2012

Trisandya

Trisandya atau Puja Trisandya adalah mantram dalam agama Hindu khususnya bagi umat hindu di Bali dan umat Hindu di Indonesia pada umumnya. Mantram Trisandya dilaksanakan untuk persembahyangan 3 ( tiga) kali sehari yaitu pagi siang dan sore hari. Bait pertama dari trisandya adalah berasal dari Gayatri Mantram yang tertuang dari Veda

Puja Trisandya Terjemahannya
OM, OM
OM BHUR BHUWAH SWAH,
TAT SAWITUR WARENYAM,
BHARGO DEWASYA DHIMAHI,
DHIYO YO NAH PRACHODAYAT,
Ya Hyang Widhi yang menguasai ketiga dunia ini,
Yang maha suci dan sumber segala kehidupan,
sumber segala cahaya,
semoga limpahkan pada budi nurani kami penerangan sinar cahayaMu yang maha suci.

OM NARAYANAD EWEDAM SARWAM,
YAD BHUTAM YASCA BHAWYAM,
NISKALO NIRlANO NIRWIKALPO,
NlRAKSATAH SUDDHO DEWO EKO,
NARAYANA NADWITYO ASTI KASCIT.
Ya Hyang Widhi, darimulah segala yang sudah ada dan yang akan ada di alam ini berasal dan kembali nantinya.
Engkau adaIah gaib, tiada berwujud, di atas segala kebingungan, tak termusnahkan.
Engkau adalah maha cemerlang, maha suci, maha esa dan tiada duanya.

OM TWAM SIWAH TWAM MAHADEWAH,
ISWARAH PARAMESWARA,
BRAHMA WISNUSCA RUDRASCA,
PURUSAH PARIKIRTITAH,
Engkau disebut Siwa, Mahadewa, Iswara, Parameswara, Brahma dan Wisnu dan juga Rudra.
Engkau adalah asal mula dari segala yang ada.
OM PAPO'HAM PAPAKARMAHAM ,
PAPATMA PAPASAMBHAWAH,
TRAHI MAM PUNDARIKAKSAH,
SABAHYABHYANTARA SUCIH.
Oh Hyang Widhi Wasa, hamba ini papa,
jiwa hamba papa dan kelahiran hambapun papa,
perbuatan hamba papa,
Ya Hyang Widhi, selamatkanlah hamba dari segala kenistaan ini, dapatlah disucikan lahir dan batin hamba.
OM KSAMA SWAMAM MAHADEWA,
SARWAPRANI HITANGKARAH,
MAM MOCCA SARWAPAPEBHYAH,
PALAYASWA SADASIWA.
Ampunilah hamba. oh Hyang Widhi, penyelamat segala makhluk.
Lepaskanlah , kiranya hamba dari segala kepapaan ini dan tuntunlah hamba, selamatkan dan lindungilah hamba oh Hyang Widhi Wasa.
 
OM KSANTAWYA KAYIKA DOSAH.
KSANTAWYO WACIKA MAMA,
KSANTAWYA MANASA DOSAH,
TAT PRAMADAT KSAMASWA MAM.
Oh Hyang Widhi Wasa, ampunilah segala dosa hamba, ampunilah dosa dari ucapan hamba dan
ampunilah pula dosa dari pikiran hamba.
Ampunilah hamba atas segaIa kelalaian hamba itu.
OM SANTI, SANTI, SANTI OM

 
Semoga damai dihati, damai didunia, damai selalu.
 

Sunday, May 13, 2012

Sejarah Perkembangan Pelabuhan Buleleng

 (gambar diatas adalah wilayah Pusat Kota Lama Singaraja)
Sumber Mapping: Santika 2011

Sejarah perkembangan kawasan Pelabuhan Buleleng dibedakan kedalam tiga tahap, yakni: jaman kerajaan, jaman kolonial, dan jaman kemerdekaan. Pada jaman kerajaan kawasan Pelabuhan Buleleng merupakan kawasan yang berada dalam kekuasaan Kerajaan Buleleng. Dalam konsep tata ruang tradisional Bali, kawasan pelabuhan yang berada di daerah pantai utara Buleleng dianggap sebagai kawasan nista (kotor). Kawasan ini baru mulai ada permukiman pada abad ke 17 ketika pelaut bugis dari Makasar datang ke kawasan ini. Hubungan yang baik dengan kerajaan buleleng dan penduduk pribumi membuat orang-orang bugis tersebut diberikan lahan bermukim di daerah pantai utara Buleleng yang sekarang menjadi Pelabuhan Buleleng. Selain menjadi nelayan, keberadaan masyarakat Bugis di kawasan ini dimanfaatkan oleh Raja Buleleng sebagai armada laut karena keahlian mereka di laut.

Pada tahun 1846 pemerintah Hindia Belanda menguasai daerah Bali dan menjadikan Kota Singaraja sebagai pusat pemerintahan di Pulau Bali. Sebagai kota pusat pemerintahan maka dibangunlah berbagai fasilitas kota termasuk diantaranya adalah Pelabuhan Buleleng. Selain membuat pelabuhan utama pemerintah Hindia Belanda juga membuat jalan utama baru menuju pelabuhan. Keberadaan dari jalan ini telah mempengaruhi tata ruang tradisional Buleleng yaitu dengan mengubah aksis kota yang berpusat pada catus patha (pempatan agung) menjadi ke kantor pemerintah Hindia Belanda. Keberadaan dari aksis kota yag baru ini memudahkan pemerintah Hinda Belanda dari Kantor pemerintahannya untuk dapat memantau (meneropong) aktifitas di pelabuhan.

 (gambar diatas adalah ilustrasi perkembangan Kota Lama Singaraja)
Sumber: Santika 2011

Pelabuhan Buleleng pada masa Pemerintahan Hindia Belanda merupakan pintu gerbang utama Pulau Bali. Berbagai fasilitas pelabuhan seperti: dermaga, gudang, terminal, kantor pabean dan jembatan yang menyeberangi Sungai Buleleng dibangun di kawasan ini. Pesatnya pertumbuhan kawasan pelabuhan membuat perkampungan nelayan bugis bergeser dari kawasan ini, kawasan pelabuhan diutamakan sebagai kawasan pegudangan untuk distribusi barang. Aktifitas yang ramai pada Pelabuhan Buleleng memberi pengaruh pada kawasan disekitar pelabuhan yang mulai menjadi kawasan perdagangan. Deretan pertokoan mulai bermunculan di kawasan ini, sebagai sarana jual-beli barang distribusi pelabuhan. Pertokoan ini sebagian besar dimiliki oleh kaum dari etnis Cina, yang memang terkenal sebagai bangsa pedagang.

Semua distribusi barang dari dan keluar Bali melalui pelabuhan ini. Sebagian besar hasil ternak dan hasil bumi dari Bali diekspor ke Malaka dan Hongkong melalui pelabuhan ini. Banyak kapal-kapal besar berlabuh di dekat pelabuhan sebagai penghubung kota-kota pelabuhan di nusantara seperti Semarang dan Makasar, serta kota-kota di Sunda Kecil seperti Ampenan dan Kupang. Kondisi kedalaman laut di daerah ini tidak terlalu dalam sehingga walaupun telah dibuatkan dermaga kapal-kapal besar tidak dapat merapat langsung ke daratan. Kegiatan bongkar muat kapal besar dilakukan dengan bersandar di tengah laut kemudian dengan mengunakan kapal yang lebih kecil untuk mencapai dermaga.

Berdasarkan catatan sejarah perjalanan wisatawan yang pertama kali menuju Bali pada tahun 1920 masuk melalui pintu utama yakni Pelabuhan Buleleng ini. Dari sinilah para wisatawan mulai melakukan perjalanan di kawasan Bali, jika. Ketertarikan wisatawan akan budaya dan keindahan alam Pulau Bali membuat aktifitas pelabuhan tidak hanya di dominasi oleh perdangan semata. Pelabuhan Buleleng sebagai pelabuhan pertama di Bali layak ditempatkan sebagai monumen pariwisata yang paling penting, pengingat pelabuhan ini selalu muncul daam setiap catatan sejarah pariwisata Bali (Suardana, 2005).

Daya tarik dari kawasan ini sesungguhnya telah ada sejak tahun 1811, jauh sebelum Hindia Belanda menguasai daerah ini. Pada saat itu Sir Stamford Raffles seorang berkebangsaan Inggris telah jatuh cinta terhadap Bali, baik alam dan budaya dari pulau kecil nan eksotik ini. Setelah beliau datang, maka timbul gagasan untuk membangun kota pelabuhan dengan Raja Buleleng I Gusti Gde Karang dengan nama Singapura. Adanya pertentangan paham antara Raja dan Raffles membuat rencana ini urung terlaksana. Akhirnya Raffles menuju ke daerah lain dan mewujudkan rencana kota pelabuhannya di daerah tersebut sekarang bernama Singapura.

Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan kawasan ini menjadi kawasan perang antara pasukan Belanda dan tentara nasional. Pentingnya pelabuhan ini bagi pihak Belanda membuat kawasan ini dipertahankan oleh pihak belanda. Pertempuran besar pun terjadi pada tanggal 27 agustus 1945, untuk mengenang peristiwa tersebut maka dibuatlah monumen perjuangan dan tugu prasasti di kawasan ini.

Pada masa kemerdekaan Kota Singaraja sempat menjadi Ibukota Kepulauan Sunda Kecil dan Ibukota Provinsi Bali sampai tahun 1958. Pada masa ini pelabuhan ini menjadi pusat distribusi barang dari Bali ke NTT dan NTB, danbegitu sebaliknya. Kemudian Ibukota Provinsi Bali dipindahkan ke Denpasar dan diikuti dengan berpindahnya pelabuhan utama ke daerah Benoa di Denpasar. Perpindahan Ibukota dan pelabuhan utama Provinsi Bali ini merupakan awal dari menurunnya fungsi dari Pelabuhan Buleleng. Kegiatan bongkar muat pelabuhan tidak lagi berlangsung di kawasan ini, dan membuat kawasan Pelabuhan Buleleng ini menjadi tidak berfungsi sehingga saat ini diberinama Eks Pelabuhan Buleleng, sebuah pelabuhan Kolonial yang kini tidak berfungsi.

Keterpurukan dari kawasan ini pada puncaknya terjadi pada tahun 1970-an, selain kawasan ini sudah tidak berfungsi adanya abrasi dan kurang pedulinya masyarakat akan kebersihan membuat kawasan ini dijuluki sebagai Pelabuhan Sampah (wawancara dengan Kadis kebudayaan dan pariwisata Kab. Buleleng, 2010). Pelabuhan ini berada di sebelah sebelah muara Sungai Buleleng, dimana masyarakat pada saat itu sering membuang sampah ke aliran sungai yang pada akhirnya akan mengendah di daerah pelabuhan. Bangunan peninggalan kolonial di kawasan ini diabaikan sehingga rapuh dan rusak dimakan usia, yang menyebabkan menurunnya citra kawasan ini.

Pada tahun 1980-an Bupati Buleleng mencanangkan program revitalisasi kawasan pelabuhan ini. Sejak saat itu pelabuhan ini mulai mendapat perhatian serius. Kawasan direncanakan sebagai kawasan pariwisata Kabupaten Buleleng. Program ini cukup lama terlaksana, dan pada akhirnya tahun 2002 baru terlaksana beberapa program yaitu perbaikan tepian pantai agar lebih kuat terhadap abrasi dan pembuatan restoran apung yang memanfaatkan dermaga pelabuhan. Pengembangan terbaru kawasan ini dilaksanakan pada tahun 2010. Namun sangat disayangkan pengembangan ini berujung pada pembongkaran bangunan pergudangan yang merupakan bangunan tua bersejarah di kawasan ini. Hanya satu bangunan tua kolonial di kawasan ini yaitu bekas kantor pabean belanda.

Sejak dicanangkan sebagai objek pariwisata yang selain menawarkan keindahan laut juga nilai sejarah, kawasan ini telah banyak mengalami perubahan. Tuntutan fasilitas baru pada kawasan ini berujung pada penghancuran bangunan tua. Pengembangan pariwisata di kawasan ini justru menghilangkan objek fisik berupa pergudangan yang mencerminkan sejarah pelabuhan kolonial di kawasan ini. Melihat perkembangan yang terjadi ini diperlukan adanya kegiatan konservasi yang terintegrasi, sehingga artefak-artefak bersejarah dapat terus dipertahankan dan menjadi bagian dari karakter Pelabuhan Buleleng sebagai satu-satunya Pelabuhan Kolonial di Bali. Semenjak berhentinya aktifitas pelabuhan kegiatan ekonomi masyarakat menjadi menurun sehingga diperlukan tindakan konservasi yang mampu meningkatkan kehidupan masyarakat lokal di kawasan.  

telah tertulis pada: Tesis (Santika, 2012) ITB

Thursday, May 10, 2012

Cara Sang Carding Mencuri Data Kartu Kredit

Artikel ini tidak ditujukan untuk mengajari anda gimana mencuri data kartu kredit, tapi kami ingin memberitahu anda supaya di kemudian hari anda bisa terhindari dari kejahatan pencurian data kartu kredit. Istilah kejahatan kartu kredit yang biasa di istilahkan "carding" sejak adanya internet meningkat ratusan persen. Ironisnya Indonesia masuk dalam jajaran top 10 (sempat di peringkat pertama) sehingga kartu kredit terbitan Bank-Bank Indonesia ditolak ketika belanja online di situs luar negeri.

Para carding sangat suka sekali kejahatan yang satu ini, kenapa? Karena kalau cuma nge-hack website atau deface (merubah tampilan/link website) merupakan sesuatu yang tidak ada untungnya. Dan hal ini bisa ke deteksi dan pelaku kejahatan bisa ketangkap dengan mudah kalau sites yang dia masuki memiliki TRACKER (program pelacak ip/link) atau LOG FILE (file yang mencatat aktivitas user/ip yang masuk ke website). Kalau carding mereka bisa bebas tanpa jejak dan juga kadang-kadang setelah mendapatkan datanya, mereka sebarkan antar hacker sehingga susah dilacak orang pertama yang mencuri data kartu kredit. Kejadian baru-baru ini yaitu situs internet teroris Indonesia juga di register dari hasil carding.

Ada beberapa cara yang digunakan oleh hacker dalam mencuri kartu kredit, antara lain:
1. Paket sniffer, cara ini adalah cara yang paling cepat untuk mendapatkan data apa saja. Konsep kerjanya mereka cukup memakai program yang dapat melihat atau membuat logging file dari data yang dikirim oleh website e-commerce (penjualan online) yang mereka incar. Pada umumnya mereka mengincar website yang tidak dilengkapi security encryption atau situs yang tidak memiliki security yang bagus.

2. Membuat program spyware, trojan, worm dan sejenisnya yang berfungsi seperti keylogger (keyboard logger, program mencatat aktifitas keyboard) dan program ini disebar lewat E-mail Spamming (taruh file-nya di attachment), mirc (chatting), messenger (yahoo, MSN), atau situs-situs tertentu dengan icon atau iming-iming yang menarik netter untuk mendownload dan membuka file tersebut. Program ini akan mencatat semua aktivitas komputer anda ke dalam sebuah file, dan akan mengirimnya ke email hacker. Kadang-kadang program ini dapat dijalankan langsung kalau anda masuk ke situs yang di buat hacker atau situs porno.

3. Membuat situs phising, yaitu situs sejenis atau kelihatan sama seperti situs aslinya. contoh di Indonesia ketika itu situs klik bca (http://www.klikbca.com), pernah mengalami hal yang sama. situs tersebut tampilannya sama seperti klikbca tetapi alamatnya dibikin beberapa yang berbeda seperti http://www.clikbca.com, http://www.kikbca.com, dll, jadi kalau netter yang salah ketik, akan nyasar ke situs tersebut. Untungnya orang yang membuat situs tersebut katanya tidak bermaksud jahat. Nah kalau hacker carding yang buat tuh situs, siap-siap deh kartu kredit anda bakal jebol.

4. Menjebol situs e-commerce itu langsung dan mencuri semua data para pelanggannya. Cara ini agak sulit dan perlu pakar hacker atau hacker yang sudah pengalaman untuk melakukannya. Pada umumnya mereka memakai metode injection (memasukan script yang dapat dijalankan oleh situs/server) bagi situs yang memiliki firewall. Ada beberapa cara injection antara lain yang umum digunakan html injection dan SQL injection. Bagi situs yang tidak memiliki security atau firewall, siap-siaplah dikerjain abis-abisan.

Ada beberapa cara lagi yang dilakukan para hacker, tapi cara-cara di atas adalah cara yang paling umum dilakukan hacker untuk carding. Cara yang tidak umum akan dijelaskan nanti di lain waktu. Kejahatan tidak hanya terjadi karena ada niat dari si pelaku, tetapi karena adanya kesempatan, waspadalah... waspadalah...


sumber: www.ketok.com

Sunday, April 29, 2012

Berubah dan Perubahan

hidup adalah sebuah proses perubahan. dalam diam sekalipun kita tetap akan mengalami perubahan. yang berlalu akan tetap berlalu. bagaimana kita melihat sebuah pengalaman itulah yang mendefinisikan diri kita sekarang.
dunia tetap berputar, kitapun akan terus berjalan. dalam setiap langkah ada banyak perangkap. terlalu banyak perhatian membuat ketakutan akan masa lalu. hingga ingatan terkadang sebuah rasa pilu yang mencekam tercetak rapi dalam otak.
dalam perubahan berharap manusia lain untuk berubah akan sangat salah, melelahkan dan mengacaukan. semua berjalan pada pola. yang harus berubah adalah kita sendiri dalam setiap waktu. ada orang yang tidak akan pernah berubah itulah watak.
keiklasan terkadang ada kesiapan dan kesanggupan untuk menerima hal terburuk yang terjadi dan akan terjadi.
peduli yang berlebihan akan sangat memberatkan, dibutuhkan sebuah kemampuan untuk ketidakperdulian, karena semua sudah berjalan pada pola nya. jika sudah melalukan yang benar kamu tetap mungkin menerima yang buruk. maka ketidakpeludian menjadi sangat penting, untuk tidak bertanya kenapa dan kenapa. lepaskan dan langkah mu akan semakin ringan, dan di ujung sana kamu tidak tau akan apa yang menanti. blm tentu sesuatu yang baik, dan belum tentu suatu yang buruk... tetap lah berjalan...

semua pasti akan berubah - ada yg tidak akan berubah

Sunday, April 1, 2012

Tampilan Fisik Bangunan di Kawasan Eks Pelabuhan Buleleng

berikut ini saya akan bagikan hasil pengamatan saya mengenai kondisi tampilan fisik bangunan di kawasan Eks Pelabuhan Buleleng. analisa dan pengamatan ini saya lakukan berkaitan dengan penyusunan Tesis yang saya ambil yakni berlokasi di Kawasan Eks Pelabuhan Buleleng. (Magister Rancang Kota, ITB)

Peta Kawasan analisa: Eks Pelabuhan Buleleng
tampilan fisik bangunan di Jalan Erlangga sisi Selatan
tampilan fisik bangunan di Jalan Erlangga sisi Utara
tampilan fisik bangunan di Jalan Surapati sisi Selatan
tampilan fisik bangunan di Jalan Surapati sisi Utara
tampilan fisik bangunan di Jalan Surapati sisi Selatan
tampilan fisik bangunan Pergudangan di Eks Pelabuhan Buleleng (sudah dibongkar tahun 2011)
tampilan fisik bangunan di Eks Pelabuhan Buleleng


Gambar yang saya unggah disini semuanya saya tambahkan dengan mark "arcaban.blogspot.com". hal ini saya lakukan untuk menghindari duplikasi karya. bagi temen yang berkepentingan dengan data ini mohon dicantumkan nama asal dari sumber, sebagai etika keilmuan. jika akan di pergunakan sebagai sumber ilmial silahkan pergunakan (Santika, 2012) sebagai sumber data.

Mohon Maaf data ini mungkin tidak sempurna... saya masih banyak belajar.

Terima Kasih.

Tuesday, March 27, 2012

KORIDOR JALAN YANG TERABAIKAN SEBAGAI RUANG PUBLIK KOTA

Latar Belakang.

Semenjak revolusi industri 1928, perencanan kota telah mengalami perubahan paradigma baru. Prinsip-prinsip perencanaan kota modern yang lahir sejak deklarasi kongres internasional arsitektur modern (CIAM) di Athena yang dimotori oleh Le Corbusier (1929), telah banyak merubah citra kota dimana terjadi penurunan terhadap kualitas ruang publik kota. Salah satu diktumnya adalah memisahkan dengan tegas koridor jalan untuk mobil dan pejalan kaki. Ia mengemukakan, “ Streets are obsolete notion,” “No pedestrian will ever again meet a high-speed vehicle.” Akibatnya koridor jalan hanya difokuskan sebagai ruang teknis semata dan melupakan peluangnya sebagai ruang sosial. Tidaklah heran jika Jane jacobs (1965) mengkritik sebagian kota-kota Amerika sebagai kota yang anti sosial. Bahkan Jane Jacobs menteorikan bahwa ruang publik utama kota adalah koridor jalan dan jalur-jalur pedestriannya. Kehidupan sosial yang terjadi di koridor jalan itulah yang menjadi denyut nadi peradaban masyarakat urban.

Car-oriented Development telah merubah citra kota dengan dominasi jalan sebagai akomodasi kendaraan. Penataan kota dengan memisahkan dengan tegas koridor jalan untuk mobil dan pejalan kaki, bertentangan dengan konsepsi klasik ‘street as path and place’ seperti diungkap Christopher Alexander (1977). Rutinitas kemacetan di pusat kota telah mengurangi kualitas waktu (quality of time) dan hilangnya waktu-waktu produktif. Sehingga mengakibatkan kerugian ekonomi yang tidak terkira serta menghasilkan sosial cost yang luar biasa.

Di negera-negara berkembang, sering terlihat koridor-koridor jalan mengalami penurunan fungsi menjadi alur lalu lintas kendaraan bermotor semata. Hal ini sering berdampak pada terabaikannya jalur-jalur pedestrian di koridor jalan tersebut. kota yang berorientasi pada mobil, keberadaan hak manusia atas ruang kota yang sehat dan layak secara fisik, sering kali tersisihkan. Jalur pejalan kaki yang sempit, terputus-putus, gersang, panas, berdebu, dan tidak manusiawi adalah sederetan alasan mengapa jarang ada warga kota yang mau berinteraksi sosial secara sukarela.


Peran Koridor Jalan Sebagai Ruang Publik.

Pengertian ruang publik secara singkat merupakan suatu ruang yang berfungsi untuk kegiatan-kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan sosial, ekonomi, dan budaya (Darmawan, 2009). Peranan ruang publik sebagai salah satu elemen kota dapat memberikan karakter tersendiri, dan pada umumnya memiliki fungsi interaksi sosial bagi masyarakat, kegiatan ekonomi rakyat dan tempat apresiasi budaya.

Dalam penelitian arsitek Jan Gehl (1996) dari Denmark, terdapat beberapakategorisasi aktivitas masyarakat urban sebagai pengguna ruang publik kota. Pertama adalah ‘necessity activities’, di mana warga kota biasanya melakukan aktivitas di ruang publik, karena suatu keharusan. Contohnya pedagang kakilima di jalur pejalan kaki, atau keterpaksaan pengguna angkutan umum untuk berjalan kaki ke pemberhentian terdekat. Dalam konteks keterpaksaan ini, biasanya kualitas spasial dan fisik ruang terbuka ini, biasanya tidaklah terlalu dihiraukan. Berikutnya ‘optional social activities’, di mana wargakota pada dasarnya mempunyai hasrat untuk melakukan aktivitas publik atau interaksi sosial secara sukarela. Contohnya makan siang di ruang luar, window shopping, bersepeda santai, jalan-jalan sore ataupun duduk-duduk santai di ruang terbuka kota dan di jalur pejalan kaki. Untuk kategori ini biasanya aspek kualitas fisik, kenyamanan dan keamanan dari ruang publik selalu menjadi faktor dominan dalam menentukan keberhasilan aktivitas sukarela ini.

Kualitas ruang publik kota akan berdampak pada kualitas kehidupan (qualities of life). Sebagain besar kota-kota yang ada didunia mulai kehilangan unsur manusiawinya ketika mereka mulai mengintervensi 3 elemen fundamental ruang yg ada, yakni sungai (river), jalan (street), dan plaza (square). Dalam survey mengenai kualitas kehidupan yang dilakukan oleh Mercer Human Resource Consulting, menempatkan Jakarta pada peringkat 139 dari 215 negara. Salah satu indikator yang dipergunakan dalam survey tersebut adalah kualitas ruang publik kota (public space).

Apakah ruang publik terbesar dan pasti dimiliki oleh setiap kota? Jawabannya adalah Jalan. Tanpa kita sadari bahwa jalan tersebut merupakan ruang terbuka terbesar yang dimiliki oleh kota. Dalam buku ‘Great Streets’, Allan B Jacobs (1993) secara gamblang menyatakan jalan yang baik, biasanya selalu memiliki kualitas spasial istimewa dan umumnya sukses merangsang warga kota, untuk turun berinteraksi sosial dan beraktivitas urban yang sehat. Ia bahkan menyatakan jika kota berhasil menata koridor jalannya dengan baik, maka kota tersebut telah berhasil menata sepertiga kota tersebut dan sisanya akan menyusul kemudian.


Fenomena Perkembangan Koridor Jalan.

Investor atau pengembang kurang tertarik mengembangan koridor jalan sebagai ruang publik karena nilai ekonomi yang diperoleh dirasa rendah, sehingga tidak dapat diandalkan untuk pengembalian modal secara langsung. Hal ini diperparah dengan anggapan bahwa ruang-ruang publik kota tidak banyak memberikan kontribusi yang berarti sehingga muncul pengalih fungsian ruang publik kota sebagai tempat bisnis atau usaha.

Di lain pihak, ketimbang berinvestasi pada sistem transportasi publik yang massal, investasi infrastruktur kota seringkali lebih difokuskan pada investasi penambahan atau pelebaran koridor jalan baru untuk menampung beban kendaraan yang makin meningkat. Konsep yang meniru perkembangan sub-urban di Amerika ini sebenarnya sudah terbukti sering menuai masalah pelik urban di kemudian hari. Kontroversi Busway dan mahalnya investasi Subway di kota Jakarta adalah contoh dari miskonsepi tersebut. Rutinitas kemacetan di Jakarta bisa mengakibatkan hilangnya waktu-waktu produktif lebih dari 700 jam dalam setahun.

Problematika koridor jalan sebagai ruang publik kota selain adanya alih fungsi lahan dan dominasi mobil atau kendaraan, juga kerap terjadi konflik perebutan ruang. Hal ini terjadi pada pedestrian atau trotoar jalan dimana timbul konflik perebutan ruang antara pejalan kaki, kendaraan dan PKL. Dimana seperti diketahui bahwa trotoar adalah diperuntukan bagi pejalan kaki, namun kenyataannya pengambilalihan fungsi trotoar pada koridor jalan kerap terjadi. Hal ini memperparah kualitas koridor jalan yang diharapkan mampu memberikan kenyamanan bagi pejalan kaki “pedestrian friendly”, namun justru ruang-ruang publik ini kerap dimonopoli sebagian kalangan.

M. Ridwan Kamil, dalam kuliah prinsip rancang kota menjelaskan bahwa fenomena hilangnya aktivitas sosial di koridor jalan di kota-kota besar Indonesia seperti halnya Jakarta, selain kurangnya perhatian terhadap desain dan kualitas ruang publik, terdapat beberapa aspek arsitektural yang sering kita temui sehari-hari yang umumnya bersifat anti urban dan dan anti sosial: (1) Garis Sempadan (setback) yang jauh, (2) Konsep ‘drop-off’ untuk segala tipologi bangunan, (3) Parkir kendaraan bermotor di halaman depan, (4) Ketidakadaan ‘urban linkage’ dan dominasi fungsi-fungsi non publik di lantai dasar, (5) Punahnya arkade sebagai elemen sirkulasi urban tropis.

Fenomena yang lain yang juga berkembang dewasa ini adalah munculnya pedestrian mall dalam sebuah pusat perbelanjaan. Para pengembang sebenarnya sudah mengetahui daya tarik yang dimiliki oleh sebuah koridor jika ditata dengan baik. maka bermunculan banyak pusat perbelanjaan yang bertemakan pedetrian mall untuk alasan profit (keuntungan). Namun tetap saja pedestrian yang diciptakan tersebut bukanlah ruang publik karena berada dalam zona privat.

Dalam menciptakan ruang publik di koridor jalan yang ramai dengan aktivitas sosial, terdapat 3 prinsip dasar yang melahirkan kondisi positif tersebut :

  1. Densitas yang optimal : Pada dasarnya koridor jalan yang penuh dengan bangunan umumnya lebih berpotensi sebagai pedestrian generatoryang akan melahirkan keaktifan sosial yang ramai dan menyenangkan.
  2. Tata Guna Lahan yang mendukung : Tata guna lahan yang berorientasi pada publik seperti halnya jasa/perdagangan umumnya sangat membantu dalam mengaktifkan kegiatan publik di koridor jalan.
  3. Koridor Jalan yang didesain dengan baik dan cermat :Koridor jalan haruslah didesain sangat spesifik mengikuti karakter sosial, ekonomi dan budaya lokal. Sudah terbukti seperti terekam dalam buku Great Streets (1993), bahwa koridor jalan yang yang dedesain dengan cermat umumnya menjadi ruang publik yang dominan dan seringkali menjadi tujuan wisata baik lokal maupun internasional.

Saturday, March 24, 2012

Piece by Piece Urban Design


Piece by piece urban design adalah suatu metoda untuk meningkatkan kualitas daerah eksisting kota. Dimulai dengan citra mental umum tentang apa dan bagaimana suatu daerah. Ini adalah pandangan alternatif tentang apa desain perkotaan. Kevin lynch (1960) mengidentifikasikan district sebagai salah satu faktor kunci dalam peta kognitif kota. Sebuah district baik dibatasi atau tidak, memiliki karakter yang serupa dalam teksture dan massa bangunannya.

Kebanyakan kota memiliki Central Business District (CBD), shopping and entertainment districts. Perpaduan elemen-elemen ini memberikan identitas yang khas pada kota. Piece-by-piece urban design menangani masalah-masalah tertentu dari sebuah district sebagai salah satu cara untuk membentuk sebuah district kepada arah tertentu. Tipe khusus lain dari perencanaan district adalah Business Improvement District (BID). Tujuannya adalah untuk membuat district kerja, perbelanjaan dan hinuran yang menyenangkan dan aman, ramah dan lingkungannya terpelihara dengan baik. Untuk memncapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang dilakukan: (1) meningkatkan suasana distrik mereka, (2) membuat acara khusus untuk menarik orang dan (3) merawat district tersebut.

Tujuan dari piece-by-piece adalah untuk meningkatkan suatu daerah secara bertahap baik melalui tindakan langsung maupun tidak langsung yang akan berdampak pada peningkatan kualitas lingkungan fisik serta meningkatkan peluang investasi.

Piece-by-piece urban design merupakan jantung dari upaya merancang perkotaan. Baik dalam hal merancang sebuah kota baru atau sebuah proyek pembaharuan perkotaan. Proses desain adalah salah satu menetapkan tujuan, mengembangkan desain konseptual dan kemudian merancang menggunakan spesifikasi dan pedoman untuk komponen-komponen (buildings and landscaped spaces) untuk dikembangkan dan dirancang oleh sejumlah pengembang dan arsitek. Tujuannya adalah merancang perbagian-bangian hingga rangkum keseluruhan.


Kesimpulan:

Piece by piece urban design adalah suatu proses dan prosedur rancang kota dimana suatu kota akan ditata secara bertahap, dengan menentukan tujuan dan membuat guide-line atau pedoman perencanaan nya dalam bentuk masterplan. Masterplan ini akan membagi wilayah perencanaan secara terpadu kedalam zona-zona atau lot dengan fungsi beragam. Sehingga perancangan berikutnya nanti mampu berjalan padu dan kompak sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Thursday, March 1, 2012

Penyimpangan Pelaksanaan Konsevasi Urban Heritage

dalam pelaksanaan konservasi heritage kerap mengalami beberapa kekeliruan, antara lain.
  1. Cosmetik : hanya berusaha untuk memoles/mempercantik kawasan (building/space/area/environment), hal ini dikenal juga dengan istilah beautification. dimana tindakan ini kurang mempertimbangkan fungsi, kehidupan masyarakat, dan keberlanjutan dari objek konservasi.
  2. Museumification : konservasi hanya menjadikan heritage sebagai bangunan/kawasan museum tanpa memperhatikan tuntutan kekinian, masyarakat, living culture, kehidupan urban kawasan.
  3. Disneyfiction : konservasi dipandang sebagai kawasan yang berkunjung untuk melihat rekam jejak masa lalu, tapi melupakan kehidupan dan dinamika urban yang ada.
  4. Commodification : objek konservasi dianggap sebagai sebuah produk yang berorientasi pada penjualan (market oriented) yang berfokus pada nilai sejarah sebagai sebuah barang dagangan, yang justru merusak karakter (sense of place) kawasan dan tidak berpihak pada masyarakat yang hidup dikawasan.
kegiatan konservasi haruslah dalam kerangka pembangunan berkelanjutan (sustainable development). yang dapat melestarikan nilai masa lalu (past) dengan kebutuhan masa kini serta tetap memperhatikan kebutuhan masa datang (future) untuk generasi berikutnya.

Monday, February 27, 2012

Pengembangan Wisata Kota pada kegiatan Konservasi Urban Heritage

Bagaimana relasi antara pelestarian dengan pariwisata?

Upaya pelestarian mengalami tantangan dari pengaruh globalisasi yang berkembang dimana memunculkan tuntutan akan perkembangan dan perubahan. Pengaruh globalisasi ini telah membuat kota kehilangan karakternya dan cenderung menjadi mirip, kehilangan kekhasan dan keunikan yang dimilikinya. Upaya pelestarian dalam hal ini adalah untuk menjaga karakter yang dimiliki sebuah tempat yang merupakan nilai esesi dan keunikan budaya dan pengalaman waktu yang mengambarkan evolusi sejarah dari kota tersebut. Pelestarian tidak sekedar terhadap fisik semata tetapi juga fungsionalnya, dimana tidak hanya sebagai sebuah penataan akan unsur fisik (cosmetic) tetapi juga mencakup aktitas, sosial dan ekonomi yang ada di dalamnya guna mendukung keberlajutan dari pelestarian tersebut.

Upaya pelestarian sering kali dianggap sebagai penghambat pembangunan karena tidak menguntung dari segi pendapatan atau ekonomi kota. Pariwisata merupakan sebuah solusi untuk memberi nilai ekonomi pada warisan budaya yang ada. Keunikan karakter yang dimiliki merupakan sebuah asset sebagai daya tarik wisatawan untuk menikmati pengalaman akan masa lalu yang dimiliki oleh kota. Upaya pelestarian dengan pengembangan wisata memberikan peluang usaha pada masyarakat setempat serta meningkatkan kualitas kehidupan. Pengembangan wisata pada kawasan heritage selain memberikan keuntungan juga dapat sebagai sarana pendidikan akan pengalaman kesejarah dari tempat tersebut (educational experience). Partisipasi masyarakat terhadap warisan budaya yang ada sangat diperlukan untuk menjaga keberlanjutan dari upaya pelestarian itu sendiri. Kegiatan pariwisata maka warisan budaya (heritage) kota mampu memberikan kontribusi pada ekonomi masyarakat dan kota serta mampu membiayai dirinya sendiri (maintenance), akan menjamin keberlanjutan dari upaya pelestarian.

Melihat potensi yang dimiliki oleh warisan budaya (heritage) telah merubah pandangan yang sebelumnya melihat upaya pelestarian tersebut sebagai sebuah hambatan dalam perkembangan kota menjadi sebuah pandangan bahwa warisan budaya (heritage) dapat memberi pemasukan secara ekonomi kepada kota.


Sisi Negatif pengembangan wisata kota pada kawasan konservasi:

Perlu diwaspadai juga dalam pengembangan pariwisata pada kawasan bersejarah memiliki beberapa tantangan dalam menjaga keberlanjutan sense of place kawasan tersebut. Terjadi sebuah dilema dalam pengembangan pariwisata sebagai upaya pelestarian kawasan bersejarah. Dilema ini terjadi karena sense of place kawasan bersejarah ini menjadi sebuah produk yang dijual. Kegiatan kepariwisataan pada kawasan bersejarah memberikan pemasukan dan keuntungan secara ekonomi yang dapat di pergunakan untuk menjaga keberlangsungan lingkungan dan objek bersejerah tersebut. Efek buruknya adalah ekploitasi yang dapat menurunkan nilai dari kesejarahan kawasan tersebut. Interaksi yang ditimbulkan dari kegiatan wisata ini dapat menimbulkan perubahan budaya yang mengancam kebudayaan lokal yang berada di kawasan. ketika kegiatan wisata tersebut beralih sebagai sebuah jualan produk yang dipasarkan pada konsumen (wisatawan) sehingga fokus dari upaya pelestarian (conservation) lebih berpihak pada kebutuhan dari konsumen bukan terhadap masyarakat yang ada.


Wisata kota dalam konservasi sebagai kerangka pembangunan yg berkelanjutan (sustainable development)

Dalam mengembangkan kawasan bersejarah sebagai kegiatan wisata diperlukan konsep pengembangan yang dapat mengharmoniskan kegiatan pelestarian sebagai sebuah pembangunan kota yang berkenjutan. Kegiatan kepariwisataan tidak hanya memberikan nilai ekonomi pada kawasan tapi mampu bermanfaat bagi peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dan budaya lokal setempat. Dalam pengembangan wisata sebagai sebuah upaya perlindungan kawasan bersejarah harus bertujuan untuk pembangunan kota yang berkelanjutan, mampu menjembatani perlindungan terhadap kesejarahan masa lampau (past) dengan kebutuhan masa sekarang (present) dengan mempertimbangkan kebutuhan masa dating (future) sehingga generasi mendatang mendapatkan kesempatan hidup yang lebih baik.

Buleleng Tempo Dulu


berikut ini saya sajikan dokumentasi foto-foto Kota Buleleng - Singaraja pada masa penjajahan belanda.

Twee sloepen voor het transport van de bagage bij Boeleleng bij Singaradja -1927

Tjatjakan Rajoenan - 1920

Sloep van de Rumphius voor de kust van Boeleleng bij Singaradja - 1927

Sloep van de Rumphius voor de kust van Boeleleng bij Singaradja-1927

Residentshuis te Singaradja - 1920

Rede van Boeleleng bij Singaradja - 1925

Rede van Boelel
Prauw voor de kust van Boeleleng bij Singaradja - 1927

Penonton di alun-alun luar beringin poeri (Kraton), Pangeran Boeleleng untuk Singaradja - 1865

Pabean te Boeleleng - 1925

Op de rede te Boeleleng, Bali - 1936

K.P.M.-kantoor te Boeleleng - 1920

Het ringrifeiland bij Teloekanbawang, afd. Boeleleng - 1922

Het inladen van een karbouw op een schip te Boeleleng bij Singaradja - 1927

Handgetekende menukaart - 1920

Hand Drawn menu - 1920

Eerste plein van de poeri (kraton) van de vorst van Boeleleng - 1865

Een bestuurstournee op Bali wordt door een militaire patrouille begeleid - 1947

Desa te Boeleleng - 1865

De rede te Boeleleng - 1927

De Melchior Treub op de rede van Boeleleng - 1931

Bureau van Toeristenverkeer te Singaradja - 1928

Buffels worden aan boord van het KPM-schip s.s. Van der Hagen geladen te Boeleleng - 1918

Balinese danseres te Singaraja - 1865

Boeleleng, Bali - 1936




“Harturyati na gocaram kimapi sam pusnati yatservad, hyarthibhyah prati padyamanamanisam prapnoti Vrddhimparam, kalpantesvapi na prayati nidhanam vidhyakhy – amantardhanam, yesam tanprati manamujjnata nrpah kastai saha spardhate”

Pengetahuan adalah kekayaan yang tidak bisa dicuri oleh siapapun, semakin banyak diberikan akan semakin berkembang, dengan memiliki pengetahuan akan hadir kedamaian dalam diri manusia
(Niti Sataka – sloka 12)