"segala hal, termasuk bencana jika dicermati maka akan ditemui makna didalamnya. jika mampu memaknai dengan baik maka akan diperoleh keuntungan/ kebaikan darinya"
slogan diatas rupanya tengah diupayakan oleh pemerintah dalam mengelola pontensi yang dihasilkan oleh semburan lumpur lapindo di sidoarjo. akibat semburan lumpur tersebut telah membuat banyak kerusakan dan kerugian masyarakat sekitar. berbagai upaya telah dilakukan seperti pembuatan tanggul yang beruang kali jebol. dan yang selanjutnya dilakukan adalah dengan mengalirkan lumpur tersebut ke sungai porong.
pengaliran lumpur ke sungai porong ini awalnya banyak mendapat tentangan dari masyarakat dan para aktivis lingkungan. karena dikhawatirkan akan menganggu ekosistem sungai. namun ditengah berbagai kotroversi tersebut langkah ini tetap dilakukan pemerintah. akibat mendesaknya pilihan ditengah meluapnya lumpur di waduk penampungan yang dibuat. bencana yang disebabkan oleh operasi pengeboran yang dilakukan Lapindo ini pun di statuskan menjadi bencana alam. hal ini juga sampai sekarang masih diperdebatkan apakah ini akibat ulah alam atau kelalaian manusia???
teknis cara pengaliran lumpur ke sungai porong ini dapat di baca disini:
akibat tindakan yang dilakukan ini maka membuat timbulnya sebuah pulau baru seluas 35 hektar di muara sungai porong. pulau baru juga timbul rawan konflik, ditengah munculnya pulau tak bertuan ini ditakutkankan akan memicu konflik antar warga dalam memiliki dan mengelolanya. pulau ini juga diperkirakan akan semakin membesar ditengah sidementasi yang sedang terus terjadi. bahkan diperkirakan akan mencapai luas 90 hektar. lokasi pulau ini berada di perbatasan sidoarjo dan pasuruan. (sumber)
baru-baru ini 3 kementrian (Mentri Kelautan, Mentri ESDM, Mentri PU) dan pemerintah daerah meninjau lokasi lumpur ini termasuk pulau baru yang tercipta. Fadel Muhammad (mentri kelautan) berpendapat bahwa ternyata lumpur yang dihasilkan berdasarkan riset memiliki kandungan unsur yang relatif sama dengan unsur lumpur laut. tanda-tanda kehidupan sudah muncul di pulau baru itu bahkan bibit pohon bakau pun mampu hidup di sana. bedasarkan kajian ahli, pulau ini rencananya akan di jadikan sebuah kawasan konservasi dengan tema "Eko Tourism Park". bagaimana masterplan dan perencanaannya masih disusun...
Semoga rencana ini benar-benar memberi kontribusi positif bagi warga dan alam (lingkungan)....
atau hanya menjadi angin lalu, bagai endapan lumpur di dasar laut yang tidak timbul ke permukaan... (LET WE SEE)....
slogan diatas rupanya tengah diupayakan oleh pemerintah dalam mengelola pontensi yang dihasilkan oleh semburan lumpur lapindo di sidoarjo. akibat semburan lumpur tersebut telah membuat banyak kerusakan dan kerugian masyarakat sekitar. berbagai upaya telah dilakukan seperti pembuatan tanggul yang beruang kali jebol. dan yang selanjutnya dilakukan adalah dengan mengalirkan lumpur tersebut ke sungai porong.
pengaliran lumpur ke sungai porong ini awalnya banyak mendapat tentangan dari masyarakat dan para aktivis lingkungan. karena dikhawatirkan akan menganggu ekosistem sungai. namun ditengah berbagai kotroversi tersebut langkah ini tetap dilakukan pemerintah. akibat mendesaknya pilihan ditengah meluapnya lumpur di waduk penampungan yang dibuat. bencana yang disebabkan oleh operasi pengeboran yang dilakukan Lapindo ini pun di statuskan menjadi bencana alam. hal ini juga sampai sekarang masih diperdebatkan apakah ini akibat ulah alam atau kelalaian manusia???
teknis cara pengaliran lumpur ke sungai porong ini dapat di baca disini:
akibat tindakan yang dilakukan ini maka membuat timbulnya sebuah pulau baru seluas 35 hektar di muara sungai porong. pulau baru juga timbul rawan konflik, ditengah munculnya pulau tak bertuan ini ditakutkankan akan memicu konflik antar warga dalam memiliki dan mengelolanya. pulau ini juga diperkirakan akan semakin membesar ditengah sidementasi yang sedang terus terjadi. bahkan diperkirakan akan mencapai luas 90 hektar. lokasi pulau ini berada di perbatasan sidoarjo dan pasuruan. (sumber)
baru-baru ini 3 kementrian (Mentri Kelautan, Mentri ESDM, Mentri PU) dan pemerintah daerah meninjau lokasi lumpur ini termasuk pulau baru yang tercipta. Fadel Muhammad (mentri kelautan) berpendapat bahwa ternyata lumpur yang dihasilkan berdasarkan riset memiliki kandungan unsur yang relatif sama dengan unsur lumpur laut. tanda-tanda kehidupan sudah muncul di pulau baru itu bahkan bibit pohon bakau pun mampu hidup di sana. bedasarkan kajian ahli, pulau ini rencananya akan di jadikan sebuah kawasan konservasi dengan tema "Eko Tourism Park". bagaimana masterplan dan perencanaannya masih disusun...
Semoga rencana ini benar-benar memberi kontribusi positif bagi warga dan alam (lingkungan)....
atau hanya menjadi angin lalu, bagai endapan lumpur di dasar laut yang tidak timbul ke permukaan... (LET WE SEE)....
No comments:
Post a Comment