Tuesday, January 26, 2010

Penataan Jalan di Denpasar

ketika saya pulang ke Denpasar, menghabiskan masa liburan kuliah. saya melihat sebuah perubahan pada perempatan penting di kota Denpasar, terutamanya di daerah pariwisata denpasar yaitu Sanur yang merupakan kampung halaman saya. saya melihat adanya sebuah "street art" berupa tugu yang diatasnya terdapat topeng wajah wanita bermahkota khas Bali (seperti pada gambar diatas).

saya bertanya kepada rekan-rekan saya. ternya tugu itu barulah dibuat kira-kira baru sebulanan. trus apa fungsinya? kalo sebagai landmark: terlalu kecil dan kok seragam pada semua perempatan. kalo sebagai unsur seni semata: dimanadan apa maknanya?

It's just art without meaning ????

setelah saya telusuri dari beberapa informan (maksudnya temen-temen saya), saya mendapati info bahwa hal tersebut dilalukan sebagai sebuah strategi kota Denpasar untuk memboyong Adipura. penataan jalan yang dianggap penting dan strategis pun sudah di persiapkan. penataan jalan tersebut antara lain di jalan setiabudi, jalan hayam wuruk, jalan veteran, dan jalan-jalan di daerah Sanur. infonya sih project ini menganggarkan dana sebesar 7 M.

saya jadi tertarik melihat sejauh mana penataan koridor jalan ini akan dilakukan. apakah hanya saat kontes saja apa akan berlanjut terus. dan apa kontribusinya pada masyarakat kota, jangan-jangan nanti nya hanya bersih sesaat trus terbengkalai kemudian.

isu yang berkembang ternyata sekarang penataan jalan berada di bawah departemen PU, sedangkan bangunan berada pada wewenag dinas CiptaKarya. melihat penataan sebuah jalan, sesungguhnya tidak dapat hanya menata jalan dan trotoar saja tapi harus mencakup koridor jalan tersebut (termasuk building yang ada pada jalan tersebut). apakah kolaborasi antara PU dan Cipta Karya dapat sejalan. melihat kolaborasi antara dinas-dinas terkait di negara kita yg tercinta ini memang belum baik (nonton aja TV one, pasti tau dah bagaimana buruknya koordinasi lembanga pemerintahan kita).

penataan koridor jalan merupakan upaya yang sangat baik dalam penataan sebuah kota. Alan Jacob dalam buku "Great Street" menulis:
"if we success to develop and design street, then we will have successfully designed about one-third of the city directly and will have had an impact on the rest."

No comments:

Post a Comment

“Harturyati na gocaram kimapi sam pusnati yatservad, hyarthibhyah prati padyamanamanisam prapnoti Vrddhimparam, kalpantesvapi na prayati nidhanam vidhyakhy – amantardhanam, yesam tanprati manamujjnata nrpah kastai saha spardhate”

Pengetahuan adalah kekayaan yang tidak bisa dicuri oleh siapapun, semakin banyak diberikan akan semakin berkembang, dengan memiliki pengetahuan akan hadir kedamaian dalam diri manusia
(Niti Sataka – sloka 12)