Monday, December 7, 2009

HARMONI DALAM KOLABORASI (Jazz – Urban Design)


Jazz merupakan aliran musik yang berasal dari Amerika Serikat pada awal abad ke-20 dengan akar-akar dari musik Afrika dan Eropa. Jazz berawal dari pengaruh musik budak kulit hitam yang berpadu dengan musik eropa. Musik jazz banyak menggunakan gitar, trombon, piano, terompet, dan saksofon. Sekarang musik jazz telah menyebar ke seluruh dunia dan mengalami perpaduan dengan music lokal/ setempat, sehingga berkembang beragam gaya/ style jazz baru.

Bagaikan diaspora kultural yang tumbuh dimana-mana, musik jazz telah mampu berkembang secara universal. Musik jazz mampu menembus batas-batas ras, budaya, politik, geografi, negara, bahkan umur. Serta mampu bersimbosis dengan musik daerah menciptakan sebuah harmonisasi yang tumbuh secara kreatif.

Dalam pergelaran music jazz pada Bandung World Jazz 2009 dengan tema ‘Voice of The New World’ memberikan gambaran esensi jazz sebagai sebuah kebebasan atau kerinduan manusia akan kebebasan itu sendiri. Perbedaan yang ada hendaknya mampu memperkuat toleransi antar sesama manusia. Dalam pergelaran yang ditampilkan kita dapat menikmati keindahan musik yang tercipta dari harmoni perpaduan berbagai instrumen musik yang ada. Kolaborasi yang ditampilkan juga mampu memadukan secara harmonis alat musik tradisional dan modern. Instrumen umum yang ada pada jazz seperti: gitar, trombon, piano, terompet, dan saksofon mampu dimainkan secara harmonis dengan instrumen tradisional seperti: gambelan, angklung, karindik, perkusi, dll.

Menurut Catanese dan Snyder, pada hakekatnya Urban Design adalah suatu jembatan antara profesi perencanaan kota dan arsitektur, yang perhatian utamanya adalah pada bentuk fisik wilayah perkotaan. Disisi lain timbul pula pendekatan dari sisi arsitektur lansekap yang dipelopori oleh Ian McHarg. Urban design hendaknya mampu memadukan displin ilmu yang ada dalam penerapan rancangan perkotaan

Disamping pada dasarnya urban design tersebut merupakan kolaborasi dari berbagai disiplin ilmu, dalam penerapannya tidak terlepas dari pengaruh global dan lokal yang ada. Pengaruh global menuntut suatu inovasi penjawab persoalan yang muncul dan isu-isu masa depan, dan lokal memuntut adanya nilai setempat, kultural sebagai esensi karakter daerah. Hal tersebutlah yang harus mampu di-harmonisasikan dalam kolaborasi ilmu urban design

Dalam pergelaran Bandung World Jazz, kita dapat melihat antusiame dari masyarakat dari berbagai kalangan. Penikmat musik jazz tidak ada batasan profesi, ras, agama, bahkan umur. Dari orang dewasa sampai anak sangat antusias akan pergelaran jezz tersebut. Serta pergeran sebagai sebuah event tahunan ini mampu mengundang dan menarik warga kota untuk hadir dan tumpah ruah sehingga mampu memeriahkan dan menyemarak wajah kota dengan alunan musik jazz.

Urban design adalah sebuah ilmu dan seni dalam merancang kota untuk seluruh waga kota nya, mampu menghadirkan keceriaan dan geliat serta semarak kota tersebut. Event yang menarik juga mampu sebagai sense of place dari suatu tempat jika mampu memberi makna dan memori/ ingatan kepada warga dan pengunjung yang ada. Hal inilah yang diharapkan mampu diwadahi dalam perancangan kota.


---urban design hendaknya mampu memadukan berbagai elemen-elemen kota dan mengkolaborasikan berbagai disiplin ilmu dalam sebuah harmonisasi yang indah, untuk menciptakan kualitas kota dan sense of place---

No comments:

Post a Comment

“Harturyati na gocaram kimapi sam pusnati yatservad, hyarthibhyah prati padyamanamanisam prapnoti Vrddhimparam, kalpantesvapi na prayati nidhanam vidhyakhy – amantardhanam, yesam tanprati manamujjnata nrpah kastai saha spardhate”

Pengetahuan adalah kekayaan yang tidak bisa dicuri oleh siapapun, semakin banyak diberikan akan semakin berkembang, dengan memiliki pengetahuan akan hadir kedamaian dalam diri manusia
(Niti Sataka – sloka 12)