Friday, October 9, 2009

SITTE ARTISTIC PLANNING



Tulisan ini berdasarkan literatur buku: "Emerging Concepts in Urban Space Design", oleh Broudbent, Geoffrey. Semoga dapat membantu bagi yang memerlukan.

Berbeda dengan Haussmann yang sudah saya posting pada artikel sebelumnya, dimana Haussmann memiliki karakter rancangan dan perencanaan yang terkesan terlalu formal dan monumental. Camillo Sitte memiliki perencanaan kota berdasarkan prinsip artistik (1889).
Perencanaan-nya bersifat "Picturesque Architects" dimana karyanya sangat artistik bagaikan sebuah lukisan dalam kanvas, yang dikenal dengan picturesque theory yang memiliki sifat lebih spontanitas. Peningkatan detail untuk kesan lebih artistik.
Boulevard pada satu kota dengan 2-3 taman, lebih efektif pada kesehatan, rekreasi, ketenangan/kedamaian, udara dan shade/ bayangan kota.
Pengunaan elemen interior pada eksterior, membuat kesan visual lebih kreatif.
Walau lebih atraktif namun pada kenyataannya diperlukan pula adanya sanitasi yang modern, standar kenyamanan dan sistem transportasi yang baik.

hal-hal yang menonjol dari Sitte Artistic Planning:
- keberlanjutan urban fabric,
- pengalaman visual dan skala ruang yang manusiawi
- pola asimetris dan tidak reguler, tercermin pada: blok jalan, square, bangunan monumen
- rancangan ruang kota yang tangible dan operasional
- pemisahan pedestrian dan kendaraan
- menghubungkan ruang terbuka yang signifikan

JULIEN GAUDET
Julien Gaudet adalah direktor dari Ecole des Beaux Art di Paris yang menulis mengenai "element theory architecture" (1902) yang menjabarkan mengenai Beaux Arts. dia menyatakan dan berpendapat bahwa ia setuju dan sepakat dengan picturesque yang diterapkan Camillo Sitte, namun dalam pelaksanaannya Camillo Sitte kurang mampu dalam mengkomposisikannya secara menyeluruh seorang diri, perlu support dari berbagai pihak dan elemen yg ada.

No comments:

Post a Comment

“Harturyati na gocaram kimapi sam pusnati yatservad, hyarthibhyah prati padyamanamanisam prapnoti Vrddhimparam, kalpantesvapi na prayati nidhanam vidhyakhy – amantardhanam, yesam tanprati manamujjnata nrpah kastai saha spardhate”

Pengetahuan adalah kekayaan yang tidak bisa dicuri oleh siapapun, semakin banyak diberikan akan semakin berkembang, dengan memiliki pengetahuan akan hadir kedamaian dalam diri manusia
(Niti Sataka – sloka 12)