Friday, May 14, 2010
test kecerdasan... bener ngak sih?
mungkin sebagian besar dari kita pernah mendapatkan test kecerdasan seperti test IQ atau psiko test. biasanya ketika melamar pekerjaan kita biasa diminta melakukan test ini. ketika bersekolah kita juga kerap mendapat test semacam ini.
apa sih test IQ itu???
Kecerdasan intelektual (IQ) berkait dengan keterampilan seseorang menghadapi persoalan teknikal dan intelektual. Jika pendidikan kita mengabaikan aspek keunggulan IQ, sulit bagi Indonesia untuk bersaing dalam bidang sains dan teknologi pada persaingan global.
Sejarahnya.
test ini bermula di Paris tahun 1900. ketika itu ada perekrutan tentara prancis untuk perang. maka pemerintahnya mencari cara untuk melakukan seleksi pada calon tentaranya. selanjutnya seorang psikolog bernama Alfred Binet mengemukan sebuah konsep yang mengawali munculnya test kecerdasan ini.
konsep nya:
* Kecerdasan dilihat hanya dari sisi kekuatan verbal dan logika seseorang.
* Kecerdasan akhirnya dapat dinilai dengan angka konstan
* Menganut konsep eugenic artinya pengendalian sistematis dari keturunan.
* Perkembangannya diteruskan oleh Carl Brigham dengan merancang tes IQ yang diperbaharui dengan nama Scholastic Aptitute Test (SAT).
sudah hampir 1 abad test ini berkembang... dah akhirnya memunculkan perdebatan...
setelah diteliti 7 dari 10 anak yang mendapat test IQ jelek ternyata menjadi orang sukses...
dan yang paling aneh Thomas Alva Edison (penemu lampu) dan Einstein adalah orang-orang yang di cap memiliki IQ rendah. tapi buktinya mereka ada termasuk orang-orang yang sangat berjasa dalam ilmu pengetahuan. kenapa bisa demikian.?
setelah diteliti lebih lanjut ternyata kecerdasan orang itu dipengaruhi oleh sususan saraf otak dan simpul-simpul nya (pernah atau otak enstein kan... guratan dan lekukannya sangat banyak). maka berkembanglah sebuah metoda baru yang dikenal dengan: MULTIPLE INTELLIGENCE oleh Howard Gardner seorang psikolog dari Harvard University pada tahun 1983.
namun sayangnya persepsi masyarakat terutama orang tua yang mendapati anak nya yang mendapat test IQ rendah beranggapan anak tersebut "bodoh". kesalahan akibat test IQ ini juga mendominasi dunia pendidikan kita. dari SD kita sudah diklasterkan dengan perengkingan di kelas, anak yang tidak mendapat ranking dianggap kurang pandai.
negara belanda sudah merubah sitem pendidikan nya dengan tidak merankingnya muridnya. mereka sadar bahwa setiap anak memiki kemampuan masing-masing. belanda berpikir: "buat apa sekolah jika hanya mampu menghasilkan 3 orang pintar (ranking 1 sampai3)".
menurut penelitian ketika seorang anak dicap tidak pandai maka ia akan tumbuh menjadi pribadi yang betul tidak pandai, begitu juga jika dari kecil dia dicap pantai maka ketika dewasa cenderung akan menjadi pandai. karena anggapan itu akan tumbuh alam bawah sadar anak yg akan mempengaruhi mental mereka.
Labels:
info,
kritik sosial
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
“Harturyati na gocaram kimapi sam pusnati yatservad, hyarthibhyah prati padyamanamanisam prapnoti Vrddhimparam, kalpantesvapi na prayati nidhanam vidhyakhy – amantardhanam, yesam tanprati manamujjnata nrpah kastai saha spardhate”
Pengetahuan adalah kekayaan yang tidak bisa dicuri oleh siapapun, semakin banyak diberikan akan semakin berkembang, dengan memiliki pengetahuan akan hadir kedamaian dalam diri manusia
(Niti Sataka – sloka 12)
saya pikir tergantung pribadi individunya man. maw IQ tinggi maw rendah, asal personalnya mau, maka bulan pun bisa "diinjak". :D
ReplyDelete