Tuesday, November 16, 2010

New Urbanism


sumber tulisan: American Dream “The New Urbanism” – Peter Katz.


New urbanism merupakan paham perkotaan baru yang mewakili kembalinya tradisi perencanaan (planning) dan arsitektural yang membentuk kehidupan, kenangan citra komunitas kota-kota di Amerika. Bagi planner dan arsitek yg berpaham new urbanism , menganggap tempat seperti ini memberikan inspirasi dan pelajaran praktek mengenai disain komunitas baru.

New urbanism bukanlah sesuatu yg romantic, tapi lebih mencerminkan agenda yang lbh dalam. Dalam buku ini memberikan pendekatan kepada perencana dan arsitek mengenai comunitas bangunan yang telah banyak diabaikan sebelumnya selama setengah abad: publik space seperti jalan, square, dan park yang seharusnya mendukung kehidupan keseharian; sebuah neighbourhood seharusnya mengakomodasi setiap org dan kegiatannya; dan seharusnya memungkinkan untuk kerja, menyelesaikan kegiatan keseharian dan berjalan-jalan dalam lingkungan komunitasnya tanpa mobil (jalan-jalan – sosialisasi).

The new urbanism juga mewakili babak baru dalam sejarah perencanaan kota Amerika. Sebelumnya para profesional yang reformist mengembangkan perluasan daerah urban dan sub-urban dengan tujuan untuk mengurangi kepadatan, kemacetan, dan penyakit yg melanda kota-kota industri, menciptakan pola kota yang rasional dan efisien untuk tumbuh dan menolak pola-pola kota tradisional. Sebagai hasilnya kita dapat perhatikan kota menjadi metropolitan landscape yang banyak masalah seperti kemacetan lalulintas, kualitas udara yg kurang, perumahan yg mahal, penurunan nilai sosial. Paham new ubanism muncul sebagai contra masalah tersebut yg telah menyita energi dan kreativitas perencana sampai sekarang.

Dari kota ke daerah pingiran kota (From city to sub-urban): seabad perencanaan dan disain kota amerika.

Penyebaran sub-urban kota amerika telah menjadi pengalaman pada abad terakhir yang terjadi secara luar biasa: pertama, daya tarik pertmbuhan sosial dan ekonomi menimbulkan emigrasi ke sub-urban tidak diperkirakan sebelumnya; kedua, pinggiran kota telah berkembang melampaui peran awal mereka sebagai "kamar tidur" masyarakat, sekarang mereka menawarkan tempat shoping, kerja dan berkegiatan, meyemarakan daerah pinggiran daripada pusat kota. Akhirnya penyebaran tersebut menciptakan tipologi baru perumahan, banguanan komersil dan ruang publik yang kontras dengan bentuk tradisionalnya, bentuk tersebutlah yang dimasukkan ke pusat kota.

Perluasan daerah sub-urban yang tidak diperkirakan sebelumnya hal ini sejalan dengan pekembangan kelas menengah amerika yang tidak diperkirakannya sebelumnya, keinginan untuk bangkit di kota, kondisi kelas pekerja. Dalam pemikiran dan dambaan orang kelas menengah adalah keluarga idaman yg tinggal di rumah yg dikelilingi pekarangan yg luas, jauh dari daerah industri kota. Menyediakan tempat untuk bersosialisasi, kehidupan yang privasi, dan pekerjaan rumah (household). Inti seperti gambaran kehidupan yg masyarakat midle class amerika inginkan/ impikan.

Kemampuan middle class untuk pendah ke sub-urban difasilitasi dengan adanya inovasi transportasi. Sebelum tahun 1920,an kebanyakan sub-urban tumbuh bersama-sama dengan perluasan jalur trem dan kereta api. Umumnya berupa cluster yang kompak meluas sejauh orang mampu berjalan dengan nyaman antara rumah adan pemberhentian trem, membentuk grid yg padat yang membuat pembagian tanah dan peenjualan menjadi effisien.

Setelah perang dunia I, pertumbuhan daerah sub-urban dipengaruhi oleh automobile (mobil), yang menjadi icon kehidupan sub-urban. Mobil membuka banyak lahan untuk dikembangkan, dan memacu pertumbuhan ekonomi dengan cepat.

Mobil telah membawa perubahan besar dalam elemen visual pada fasade rumah dan jalan. Dimana terjadi pelebaran jalan, parkways, dan jalur cepat. Pada rumah, garasi berada di depan rumah yang memiliki akses langsung ke jalan di depan rumah, dimana lama-kelamaan ukuran garasi menjadi 2x atau 3x lipat lbh besar (penambahan jumlah mobil) yang mendominasi fasade rumah.

Dalam tahun 1920,an terjadi pemisahan antara permukiman dengan daerah komersil dan kegiatan manufactur tapi mudah di akses dengan adanya jaringan jalur cepat.

Perkembangan pembangunan kota muncul diawali dari chicago’s 1893 world columbian exposition yang dikenal dengan ‘city beautiful’, dimana arsitektur dan publik space sebagai satu yang terpadu, effisien dalam jaringan jalan arteri untuk meningkatkan lalu lintas dalam pola grid tradisional.

Perencanaan yang paling ambisius adalah terinspirasi oleh british garden city project, dimana arsitektur dan perencanaan (planning) diinspirasi oleh kota historis eropa seperti artistic prinsiples camillo sitte.

Konsep berikutnya yang lebih berpengaruh dalam perencanaan sub-urban adalah ‘neighbourhood unit’ dari Clarence Perry’s. Dengan menciptakan sistem klasifikasi yg membuat ratusan bahkan ribuan properti yg sama. berdasarkan tujuan untuk menjaga nilai lahan, mengangkat lingkungan keluarga, dan menjaga tingkat ekonomi dan sosial. Dalam prakteknya, zoning membuat pemisahan antara fungsi komersil dan hunian, memisahkan hunian keluarga tunggal dari apartemen dengan aturan setback yg perlu lahan besar sehingga harga meningkat.

Meningkatnya volume lalu lintas, berdampak pada perubahan standarisasi yang ada agar berkendara lbh aman dan effisien tapi tetap mempertahankan karakter area permukiman. Maka munculah cul-de-sac, dan T-configured intersection (pertigaan) untuk meminimalisir masalah sirkulasi jalan. Perencana membagi kelas jalan menjadi arteri, kolektor dan lokal.

Muncul perubahan dengan adanya kesepakan baru mengenai kepemilikan rumah dan perkembangan perumahan industri. Mekanisme ini memunkinkan lebih mudahnya keluarga tunggal (single-family) mendapatkan pinjaman daripada peluang kepemilikan bangunan multi-family. Standarisasi tersebut kemudian menciptakan mass produk perumahan.

Semenjak perang dunia II, suburban mengambil peran yg penting dalam fungsi serta unik dalam pusat kota mulai mengikuti penguna dan pekerja. Fungsi rumah suburban berubah sebagai perusahaan yg menyerap tenaga kerja.

Pemisahan fungsi bedasarkan hirarki jalan. Auto friendly traffic network, efficient land-use, pemisahan komersil dan hunia. Sebagai hasil mall, dan perkantoran berada di jalur arteri yg memiliki sedikit visual atau hubungan spasial dengan lingkuangan sekitar.

No comments:

Post a Comment

“Harturyati na gocaram kimapi sam pusnati yatservad, hyarthibhyah prati padyamanamanisam prapnoti Vrddhimparam, kalpantesvapi na prayati nidhanam vidhyakhy – amantardhanam, yesam tanprati manamujjnata nrpah kastai saha spardhate”

Pengetahuan adalah kekayaan yang tidak bisa dicuri oleh siapapun, semakin banyak diberikan akan semakin berkembang, dengan memiliki pengetahuan akan hadir kedamaian dalam diri manusia
(Niti Sataka – sloka 12)