Tuesday, November 2, 2010

Cagar Budaya yang Hilang; Studi Hubungan antara Memori dan Kesadaran Nilai Warisan Budaya pada Landhuis Oey Djie San di Karawaci, Kota Tangerang

Chairul Maulidi

Program Studi Rancang Kota

Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan

Institut Teknologi Bandung

E-mail: c.maulidi@yahoo.co.id


Abstrak

Penghancuran bangunan lama atas nama pembangunan juga terjadi di Kota Tangerang. Kota yang berjarak kurang lebih 21 km dari megapolitan Jakarta berkembang menghancurkan bangunan cagar budaya dan mengancam continuity of the past. Landhuis Oey Djie San, bangunan yang memiliki catatan sejarah perkembangan Kota Tangerang saat ini telah diratakan dengan tanah untuk pembangunan kompleks ruko. Lemahnya kesadaran akan makna historis pada keluarga dan masyarakat menjadi penyebab utama penghancuran, terlebih Wali Kota Tangerang tidak menyadari keberadaan bangunan cagar budaya ini. Berangkat dari persoalan tersebut tulisan ini menjelaskan tentang bagaimana nilai kesejarahan dan nilai cagar budaya dari Landhuis Oey Djie San menjadi tidak disadari, terlupakan, hilang dari kenangan masyarakat, dari romantisme keluarga sang pemilik rumah, bahkan dari catatan sejarah Pemerintah Kota Tangerang. Disamping menjadi catatan signifikansi sejarah, dari sini dapat diusulkan perangkat untuk membangkitkan kesadaran terhadap bangunan cagar budaya di Kota Tangerang.

Kata kunci: Memori dan Heritage, Oey Djie San, Tangerang.

No comments:

Post a Comment

“Harturyati na gocaram kimapi sam pusnati yatservad, hyarthibhyah prati padyamanamanisam prapnoti Vrddhimparam, kalpantesvapi na prayati nidhanam vidhyakhy – amantardhanam, yesam tanprati manamujjnata nrpah kastai saha spardhate”

Pengetahuan adalah kekayaan yang tidak bisa dicuri oleh siapapun, semakin banyak diberikan akan semakin berkembang, dengan memiliki pengetahuan akan hadir kedamaian dalam diri manusia
(Niti Sataka – sloka 12)