Monday, February 21, 2011

kenapa perlu konservasi terhadap bangunan dan site


Why conserve buildings and site?

Dalam warisan arsitektur terdapat nilai-nilai yang harus dilestarikan. Sebuah karya arsitektur menunjukkan kemampuan kreativitas dari yang manusia yang membangunnya beserta kebudayaannya. Bangunan bersejarah menunjukkan bagaimana kehidupan jaman dahulu serta menggambarkan sejarah suatu tempat. Konteks lokal sangat berperan dalam bentukan arsitektur tersebut, pengunaan material lokal dan pengaruh iklim juga memperkuat identitas yang dimiliki oleh suatu bangunan. Bangunan bersejarah memiliki nilai keindahan yang mencirikan nilai seni sebuah jaman. Setiap jaman memiliki nilai periode waktu yang menunjukkan tingkat teknologi dan peradaban manusianya. Arsitektur lokal muncul sebagai tanggapan terhadap keadaan lokal yang ada. Dalam sebuah kota keberadaan bangunan dan tempat-tempat bersejarah ini menunjukkan tingkat peradaban manusia kota tersebut.

Hal yang terpenting dalam konservasi arsitektur adalah untuk menjaga genius loci dan sense of place, karena setiap lokasi memiliki kualitas keunikan tersendiri yang bersumber dari pengaruh geografi, budaya dan kegiatan masyarakatnya. Kegiatan pelestarian yang dilakukan juga harus mampu mengakomodasikan perubahan yang terjadi serta mampu meningkatkan kualitas kehidupan manusia.

Bangunan bersejarah memiliki nilai sejarah, religius dan rasa nasional. Bangunan dan site merupakan cerminan dari unsur religius, kepercayaan spiritual yang memiliki makna khusus. Kepercayaan dan nilai spiritual yang berkembang dalam masyarakat dapat kita lihat dalam bangunan dan tempat suci yang ada. Seperti tempat suci Hindu di India “Sri Sri Ravi Shankar” yang merupakan tempat suci yang memiliki legenda dan tradisi, penghormatan terhadap tempat ini juga memberikan dampak pelestarian ekologi, karena dengan disucikannya tempat ini maka pelestarian terhadap lingkungan sekitarnya juga terjaga. Sehingga pelestarian yang dilakukan juga mampu memberi dampak positif pada ekologi alam.

Pengaruh yang ditimbulkan oleh arsitektur modern yang dikenal dengan “age of Machine” yang memunculkan international style menjadikan arsitektur sebagai sebuah keseragaman yang sering melupakan unsur lokal yang ada, seperti pengaruh iklim dan identitas lokal. Sehingga banyak karya arsitektur yang memiliki nilai historis tinggi dihancurkan dan diganti dengan bangunan baru yang dianggap lebih modern. Hal ini mengakibatkan berkembangnya banyak karya aristektur yang tidak memiliki identitas lokal.

Pelestarian terhadap bangunan dan lingkungan bersejarah dapat dilakukan dengan memberdayagunakan bangunan lama dengan peruntukan baru sehingga mampu memiliki nilai lebih namun tetap menjaga nilai sejarahnya. Pelestarian yang dilakukan juga sering menciptakan sebuah tujuan wisata. Para pengunjung sangat tertarik terhadap kebudayaan dan keunikan sebuah daerah. sehingga pelestarian ini juga mampu memberi manfaat secara ekonomi pada suatu daerah akibat aktivitas pariwisata yang ditimbulkan akibat konservasi bangunan dan site bersejarah.Upaya pelestarian dengan pengembangan wisata memberikan peluang usaha pada masyarakat setempat serta meningkatkan kualitas kehidupan. Pengembangan wisata pada kawasan heritage selain memberikan keuntungan juga dapat sebagai sarana pendidikan akan pengalaman kesejarah dari tempat tersebut (educational experience)

The desire to visit historic buildings and sites in order to experience different cultures and see evidence of different historical periods firsthand is yet another reason to conserve such place. Today, both nationals and foreign tourist expect to find conserved historic building and sites nearly everywhere they go, as these destinations define the character of a place and add to their interest. Cultural tourism increases both educational experience and revenues.

Responsible heritage tourism allows for the interpretation of a site’s values and historical significance in accurate and engaging ways while integrating its economic value to its region. When located near an economically depressed area, a popular historic resource can sustain and even improve the local quality of life. Heritage tourism employment opportunities keep resident from abandoning their towns in search of jobs elsewere.


sumber: buku Time Honored. oleh: John H. Stubbs

No comments:

Post a Comment

“Harturyati na gocaram kimapi sam pusnati yatservad, hyarthibhyah prati padyamanamanisam prapnoti Vrddhimparam, kalpantesvapi na prayati nidhanam vidhyakhy – amantardhanam, yesam tanprati manamujjnata nrpah kastai saha spardhate”

Pengetahuan adalah kekayaan yang tidak bisa dicuri oleh siapapun, semakin banyak diberikan akan semakin berkembang, dengan memiliki pengetahuan akan hadir kedamaian dalam diri manusia
(Niti Sataka – sloka 12)